Aku dan Daun Kering

Kusampirkan tas selempang biru mudaku di pundak.
Bergegas lari tinggalkan anak-anak yang padati pintu gerbang sekolah.

Tapi, tenggorokanku tersedak gumpalan kesendirian saat teman-teman pergi dengan bis meninggalkanku. Perlahan pergi ; seolah mereka tersihir hingga menganggapku bukan bagian dari mereka.

Kelak, kuharap keadaan berbalik.
Semua menganggapku bagian dari mereka, atau mereka memperhatikanku.
Aku, tepatnya. 




Tiada maksudku menjadi pusat perhatian.
Ku hanya ingin memenangkan pertarungan dalam diriku.
Sendiri.

Akupun melangkah pulang.
 Di awal jejak ini, kutapaki dedaunan yang mengering di kiri jalan.


Tahun kedua di SMA,
Melakukan kesalahan, mencoba memperbaiki,
walau mungkin harus ada yang sakit.

Komentar