Dua puluh satu tahun, aku menua
dengan tragis. Menyedihkan untuk di teliti lebih lanjut, nikmati apa yang akan
ku katakan, ketika aku berkhayal menjadi perawan tua. Ketika aku menjadi
perawan tua, kusudahi untuk tampil cantik menawan. Merias wajah, megoleksi baju
ketat agar tubuh seolah elok, takkan kulakukan. Aku akan ambil aliran Nudisme.
Ku akan berdansa, bermain bola basket, dan melipatgandakan simpanan pulpen bulu
dan kertas berbau kayu cendana, aroma kesukaanku. Kisah indah akan kutulis. Karena
berarti, kurekam kisah nyata untuk diceritakan, bukan sekedar kumpulan kata usang.
Ketika aku jadi perawan tua,
pakaianku kusimpan di lantai, dan meminta orang lain mencucinya. Aku akan
bercocok tanam. Di halaman ku tanam bunga. Aku akan belajar karate dan tarian
burung merak.
Aku tidak akan pernah memasak. Tidak
akan. Lagi. Aku akan adu tangkas dengan
cucu-cucu dari keponakanku dan mengalahkan mereka, tapi aku akan kabur ketika
mereka akan mengajak ku bermain kasti, apalagi cricket.
Aku akan pelihara seekor sapi,
yang kuberi nama Mumu dan membesarkannya di halaman belakang rumah. Lalu ku
akan mencoba mengendarai kuda dan mengenakan celana kulit layaknya atlet
berkuda yang gagah.
Perbincangan minggu pagi, 27112011
Dengan Rahmat Prabowo, dan menertawakan kekonyolan pikiranku.
^O^
Komentar
Posting Komentar