Baik, sebagai manusia, mari kita coba kumpulkan pecandu. Pecandu
mobil, seks, video game, video dan situs porno, kopi, listrik, gossip, uang dan
belanja, sterofom, internet, sosis, perhatian, rokok, opera, music, alcohol,
narkoba, dan sebagainya.
Seperti seorang pecandu yang baik, kita menutupi jejak kita dan
menyepelekan masalah yang timbul (membuatnya seakan-akan kau tidak pernah berada
di sana……. Mempercepat proses pembusukan). Seperti seorang pecandu yang baik,
kita berada dalam penyangkalan (jika aku menghilangkan sesuatu, itu upaya untuk
mendapatkan yang baru, munafik). Seperti seorang pecandu yang baik, kita
mengacungkan jari kepada pecandu yang lebih besar (para orang-orang brengsek!).
Seorang pecandu yang ku kenal memberitahuku bahwa selama riwayat
penyalahgunaan obat-obatannya, dia meyakini ada sebagian dari dirinya yang
masih murni –yang masih murni, yang tak tersentuh kecanduannya- yang dia
percayai, dirinya dapat kembali kepadanya dan menarik kekuatan darinya ketika
memutuskan berhenti. Hal terlucu adalah, ketika penjara dan dosis berlebihan
akhirnya memaksanya melakukan rehabilitasi, berhenti dari kecanduan, dan
bertahan hidup sepenuhnya dengan dirinya.
Jadi, pecandu sama yang telah aku sebutkan sebelumnya pergi ke
rehabilitasi, dan ibunya datang untuk “akhir pekan keluarga”. Selama akhir
pekan keluarga, pecandu dan keluarganya
memberitahu satu sama lain tentang semua cara bagaimana mereka melukai satu
sama lain selama bertahun-tahun. Kemudian akhirnya, mereka saling berbagi
kenangan manis yang dipunyai satu sama lain.
Rasanya aku tak harus menjelaskan kepadamu soal cara lingkungan
sekitarmu memengaruhi jiwamu. Kita telah menyaksikan matahari terbit dan
mengeluh kepada diri kita sendiri tentangnya. Kita telah menyaksikan
gunung-gunung di hari-hari tertentu dan menghirup sesuatu. Dan di suatu tempat,
(ada) bukti tak terbantah soal kemampuan teman pecanduku untuk berpikir ke depan
tentang kecantikan dan mode.
Sepertinya aku harus pindah taman
Agar aku mengetahui sesuatu yang lebih banyak,
dan baik utk jiwaku.
Komentar
Posting Komentar