Hangatnya Kegelapan


Kegelapan terasa hangat di rumahmu
Hangat dan sesak olehmu dan nenek.
Petir kalah oleh gelegar suaramu
Hingga wallpaper dinding mengelupas.

Mama berpesan tentang lawan bicaraku di dinding
Suatu hari, mungkin kau mampir di dindingku.
Disana ada kegelapan, hangat
Dan aku menunggu mimpi di sandaran kuatmu.

Nafasmu menghantuiku,
Seperti bunga-bunga menjadi latar tulisan.
Kelopaknya kabur
Melebur dalam kanvas.

Kemudian traktormu di kebun kacang,
Tiada lumpur menyulitkanmu.
Karena tiada kudengar sura batuk beratmu
Yang kujelajah hanya mimpi, berlalu cepat.

Mereka masih disini, tapi samar-samar
Semua hadir
Tersisa kegelapan hangat.
Kutahu jika ku berjalan keruangmu sekarang.
Kau akan bersandar di dinding antar bunga-bunga kecil
Berbicara kepada orang-orang disana
Tiada aturan untukmu
Kegelapan masihlah hangat.



Komentar