KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN


I.1 KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN
Menurut data World Health Organization (WHO), United Nation Children’s Fund (UNICEF), United Nation Fund for Population Activities (UNFPA) dan Bank Dunia menunjukkan angka kematian ibu hingga saat ini masih kurang dari satu persen per tahun. Pada 2005, sebanyak 536.000 perempuan meninggal dunia akibat masalah persalinan, lebih rendah dari jumlah kematian ibu tahun 1990 yang sebanyak 576.000. Menurut data WHO, sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang.  Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di sembilan negara maju dan 51 negara persemakmuran.  Terlebih lagi, rendahnya penurunan angka kematian ibu global tersebut merupakan cerminan belum adanya penurunan angka kematian ibu secara bermakna di negara-negara yang angka kematian ibunya rendah.  Artinya, negara-negara dengan angka kematian ibu tinggi belum menunjukkan kemajuan berarti dalam 15 tahun terakhir ini.
Para ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan menteri kesehatan negara-negara Asia Tenggara yang bertemu di New Delhi, India, pada 8-11 September 2008, melakukan pembahasan khusus tentang angka kematian ibu di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) yang tergolong masih tinggi. Siaran pers dari kantor perwakilan WHO Jakarta yang diterima Kantor Berita Indonesia (ANTARA), menyebutkan kematian ibu di kawasan Asia Tenggara menyumbang hampir sepertiga jumlah kematian ibu dan anak global. WHO memperkirakan, sebanyak 37 juta kelahiran terjadi di kawasan Asia Tenggara setiap tahun, sementara total kematian ibu dan bayi baru lahir di kawasan ini diperkirakan berturut-turut 170 ribu dan 1,3 juta per tahun. Sebanyak 98 persen dari seluruh kematian ibu dan anak di kawasan ini terjadi di India, Bangladesh, Indonesia , Nepal dan Myanmar. (Antaranews.com,2009)
Sedangkan SDKI 2007 AKI di Indonesia berada pada 228 kematian ibu / 100.000 kelahiran hidup jika di lihat dari rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan & angka kematian di harapkan 2010 AKI turun menjadi 226/100.000 kelahiran. Jumlah ini sebenarnya belum mencapai target yang diharapkan yaitu 125/ 100.000 kelahiran. (Buku Profil Kesehatan Indonesia,2009)
Kesehatan dan kelangsungan hidup bayi dan ibu sangat dipengaruhi oleh berbagai factor pelayanan kebidanan, antara lain asuhan kebidanan yang diberikan oleh tenaga bidan melalui pendekatan manajemen kebidanan.
Asuhan kebidanan merupakan pelayanan kesehatan utama yang diberikan kepada ibu, anak, keluarga dan masyarakat. Setiap ibu hamil akan menghadapi resiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap ibu hamil memerlukan asuhan selama masa kehamilannya (asuhan antenatal).

1.1.1/1.1.4 Filosofi dan Sejarah Asuhan Kehamilan
Gangguan kesehatan dalam masa kehamilan dan kesulitan dalam persalinan menyebabkan ancaman, baik bagi jiwa ibu maupun maupun bayi yang dilahirkan. Keadaan yang demikian mendorong keluarga atau ibu meminta meminta pertolongan pada orang lain yang dianggap mampu.
Orang tersebut pada umumnya adalah seorang wanita setengah baya yang dinamakan dukun bersalin.
Peran dukun di desa, di dalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil cukup besar. Jumlah persalinan yang ditolong oleh dukun lebih banyak bila dibandingkan dengan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh bidan maupun dokter.
Kehadiran bidan di Indonesia dimulai sejak jaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu para dokter membutuhkan wanita yang mampu untuk menolong persalinan. Wanita Indonesia dilatih dirumah sakit untuk berfungsi sebagai bidan. Tugas utama bidan pada awal mulanya adalah memberikan pertolongan bagi ibu yang melahirkan dan bayi yang dilahirkan.
Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa fisiologi dan alami. Kematian ibu dan bayi dalam persalinan terbanyak adalah akibat infeksi dan kelainan patologis.
Pelayanan kebidanan pada awalnya adalah mempersiapkan bumil agar dapat melahirkan secara alamiah, untuk melaksanakan pelayanan kebidanan.
Banyaknya kasus-kasus resiko tinggi yang tidak dapat ditangani terutama daerah yang jauh dari factor kesehatan, mendorong pemberian kewenangan bagi bidan untuk melaksanakan tindakan terhadap kasus-kasus pathologis terbatas. Misalnya, bidan diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan manual plasenta, forceps kepala letak rendah, pemberian infuse dan pengobatan sederhana.

1.1.2 Lingkup Asuhan Kehamilan
           Ruang Lingkup Asuhan Kehamilan berupa masalah-masalah yang meliputi :
§  Hasil pemeriksaan yang menyangkut pemeriksaan kesejahteraan janin dan kesehatan ibu.
§  Faktor resiko dalam kehamilan
§  Kegiatan mandiri yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ibu sesuai dengan umur kehamilan dan masalah yang dihadapi.
1.1.3          Prinsip-Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan
·         Memahami bahwa kelahiran akan merupakan
·         Menggunakan cara-cara yang sederhana, tidak melakukan intervensi tanpa adanya indikasi sebelum berpaling ke teknologi
·         Aman berdasarkan fakta dan memberikan kontribusi pada keselamatan jiwa ibu
·         Terpusat pada, bukan terpusat pada pemberi asuhan atau lembaga (saying ibu)
·         Menjaga privasi serta kebahagiaan ibu
·         Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung secara emosional
·         Memastikan bahwa kaum ibu mendapatkan informasi, penjelasan dan konseling yang cukup
·         Mendorong ibu dan keuangan agar menjadi peserta aktif dalam membuat keputusan setelah mendapat penjelasan mengenai asuhan yang mereka dapatkan.
·         Menghormati praktek adapt dan keyakinan agama mereka
·         Membantu kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual dan social ibu atau keluarganya selama masa kelahiran anak.
·         Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

1.1.5 Tujuan Asuhan Kehamilan (antenatal)
·         Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan TUMBANG bayi.
·         Meningkatkan dan Mempertahankan kesehatan fisik, Mental, dan Sosial ibu dan bayi.
·         Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk Riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
·         Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dan trauma seminimal mungkin.    
·         Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian Asi ekslusif.
·   Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat TUMBANG secara normal.

1.1.6 Refocusing Asuhan Kehamilan
REFOCUSING --------> ANC yang terfokus
Asuhan antenatal ------------>  Angka kesakitan dan kematian bagi ibu dan bayi baru lahir        Menghadirkan penolong persalinan yang sudah terampil pada setiap kelahiran bayi
Hal-hal yang akan memberikan asuhan antenatal yang baik dengan langkah-langkah :
·       Sapa ibu (dan juga keluarganya) dan membuatnya merasa nyaman
·      Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan oleh ibu
·         Melakukan pemeriksaan fisik
·         Melakukan pemeriksaan laboratorium
·         Melakukan anamnesis
·         Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan keadaan darurat
·         Memberikan konseling
·         Memberikan zat besi 90 hari mulai muinggu ke 20
·         Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika sebelumnya telah mendapatkan
·         Menjadwalkan kunjungan berikutnya
·         Mendokumenkan kunjungan KB

1.1.7 Standar asuhan kehamilan pelayanan (asuhan kehamilan, minimal “ TT “)
·         Identifikasi ibu hamil
·         Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
·         Palpasi abdominal
·         Pengelolaan anemia
·         Pengelolaan hipertensi pada kehamilan
·         Persiapan persalinan
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali :
·         Satu kali selama trimester pertama
·         Satu kali selama trimester kedua
·         Dua kali selama trimester ketiga
Pelayanan  atau  asuhan  standar  minimal    termasuk “TT” :
·         (Timbang)berat badan
·         Ukur (Tekanan) darah
·         Ukur (Tinggi) fundus uteri
·         Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid (TT)) lengkap
·         Pemberian (Tablet)zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
·         Tes terhadap penyakit menular seksual (PMS)
·         Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

1.1.8 Tipe-tipe Cara Pelayanan Asuhan Kehamilan
1.      Anamnesis dan pemeriksaan lengkap pada kunjungan antenatal awal
2.      Memantau kemajuan kehamilan pada kunjungan berikutnya
·               Tekanan darah – di bawah 140/190
·               Bertambahnya berat badan minimal 8 kg selama kehamilan
·               Edema hanya pada ekstremitas
·               Tinggi fundus – cm atau menggunakan jari-jari tangan dapat disamakan dengan usia kehamilan
·               Detak jantung janin 120-160 detik/menit
·               Gerakan janin + setelah 18-20 minggu hingga melahirkan
3.      Memberikan zat besi (lihat jadual)
4.      Memberikan imunisasi
5.      Memberikan konseling
·       Gizi : peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori/hari, mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, minum cukup cairan (menu seimbang)
·         Latihan : normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah
·         Perubahan fisiologi : tambah berat badan perubahan pada payudara

1.1.9 HAK-HAK WANITA HAMIL
·         Berhak mendapatkan keterangan mengenai kesehatannya
·         Berhak mendiskusikan keprihatinannya didalam lingkungan dimana ia merasa percaya
·         Berhak untuk mendapatkan privacy
·         Berhak untuk mendapatkan kenyamanan ketika mendapat pelayanan
·         Berhak untuk mengutarakan pandangan dan pilihan mengenai layanan yang diterimanaya

1.1.10 Tenaga Profesional (Asuhan Kehamilan)
Pemeriksaan dan pengawasan selagi hamil serta pertolongan persalinan, merupakan hal yang penting. Banyak penyulit-penyulit sewaktu hamil dengan pengawasan yang baik dan bermutu dapat diobati dan dicegah, sehingga persalinan berjalan dengan mudah dan normal. Apabila suatu tindakan akan diambil, hal ini dilakukan sedini mungkin tanpa menunggu terjadinya komplikasi dan persalinan tidak terlantar.
Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada : dokter ahli kebidanan, dokter ahli lain, dokter umum, bidan, perawat bidan dan dukun terlatih. Dalam suatu komunikasi seperti di Indonesia ada pusat-pusat kesehatan PUSKESMAS dan KIA-nya dimana seorang ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya.
1.1.11 Peranan Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Asuhan Kehamilan
·         Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date terus mengembangkan pengetahuan dan kemahirannya
·         Mengenali batas-batas pengetahuan, keterangan pribadinya dan tidak melampaui wewenangnya dalam praktek klinik
·         Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan professional lainnya dengan rasa hormat dan martabat
·         Memelihara kerjasama yang baik dengan staf kesehatan dan RS pendukung untuk memastikan system rujukan yang optimal
·         Kegiatan memantau mutu yang bisa mencakup penilaian sejawat, pendidikan berkesinambungan, kaji ulang kasus-kasus
·         Bekerjasama dengan masyarakat dimana ia praktek dalam meningkatkan mutu asuhan kesehatan
·         Menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan status wanita serat kondisi hidup mereka serta menhilangkan praktek kultur yang jelas merugikan mereka

Komentar