Addicted


Suatu pagi sekali, aku mendengar lagu-lagu Muse dan Linkin yang terkadang kuselipkan lagu Metallica dan Saosin. Inilah badai endorfin. Terpejam diantara ingatan adrenalin saat kau parasailing, bahkan jumping dari ketinggian 150 meter. Aku kecanduan adrenalin.

Dan sepagi itu, aku disibukkan dengan spekulasi sialan dari otakku. Dan mereka sangat berisik sekali. Dan kali ini aku berkesempatan untuk bertanya pada orang lain, apa ada yang salah dengan otakku? Dan jawaban yang aku terima, adalah tidak apa-apa. Ambiguitas.

Kutegaskan kembali lagu-lagu itu di dalam otakku, melalui gendang telinga ku, juga rumah siput dan komponen telinga bagian dalam, lalu di saraf otakku yang dengan mudah aku terjemahkan bahasa mereka. Kembali pada tujuan hidupmu, yang melibatkan seluruh indera dan perasaanmu.

Sadarkah kau? Apa yang tak kau ketahui, itulah akhir hidup yang kita ketahui. Hidup selalu memiliki dasar, bahkan di kota kecil sekalipun. Takkan pernah ada aku bila tak ada hidup. Aku tak pernah memiliki rumah, selama aku tak disini.

Apa arti hidup? Dan apa arti dirimu jika seseorang sudah mengecewakanmu? Apa arti pindah kesuatu tempat, bila awalnya kita tak memiliki tempat tinggal?

Endorfin. Aku kecanduan endorfin. Aku tergila-gila dengan adrenalin.


Komentar