Apa yang penting dari semua pemandangan ini?
Empat belas bulan sudah berlalu, masih menyesali diri dan mengawasi diri. Tapi hanya itulah yang dapat kau bicarakan. Segala sesuatu muncul dari lantai dan perapian batu-bata, lalu kembali kesana untuk berbaring istirahat. Bayangan di pintu masuk menuju dapur tampak bergerak ketika aku disini sendiri. Tentu ada hantu di rumah ini. Rumah rahasia ini. Seseorang harus melihatnya dan merekamnya. seseorang harus jadi penonton. inilah hantu-hantu yang di perlukan. Saat ini terpikir kisahku tentang "Gadis Kecil Penjual Korek Api"
Apa yang kau lakukan? apa yang kau lakukan jika kau punya suara? Apa yang kau lakukan setelah gagal? Aku tak tahu bagaimana rasanya memiliki suara atau tidur disini, di ranjang berselimutan rajutan putih. Aku tahu bagaimana rasanya menjadi normal, kukira. Saat-saat itu ketika kau hanya mengetahui seluruh dunia di luar sana meletus-letus dalam lapisan cahaya, bagai untaian tetes air membeku, menepuk perut mereka dan berkata, "Tuhanku, Berkahilah kami." Sementara kau disini, lengkap dengan kotak sarung tangan biru memasak, memiliki kontrak tak berbahaya, serta pembersih tangan anti bakteri. Telah kami ambil alih semua penerang dan korek api ketika kau check in, jadi kau tak punya pilihan untuk di terangi dengan nyala kecil, sepanjang malam hingga kau mati kedinginan.
Itulah sebab Rumah ini perlu hantu di pintu dapur, bergerak di atas lemari es, melewati sudut yang di sterilkan, disekitar tempat lemari terkunci berpintu formica gelap. Orang datang kesini pada waktu tak lazim. Ketika kau terisolasi disekeliling orang-orang dalam sebuah rumah aneh dan tak dikenal, penutup toilet dan selimut-selimut monoton. Ketika kau terisolasi disekeliling orang-orang, kau memiliki hantu-hantu yang membuatmu tetap ditemani.
Tiada yang menyalakan api kecil sebagaimana sang gadis kecil penjual korek api membeku mati. Mereka merangkai Puzzle lumba-lumba, lalu mengelilinginya, mengaguminya meski semenit, lantas menggantungnya di dinding seperti totem.
Bagaimana kau bisa bertahan dalam sebuah tempat yang tidak nyata.
Empat belas bulan sudah berlalu, masih menyesali diri dan mengawasi diri. Tapi hanya itulah yang dapat kau bicarakan. Segala sesuatu muncul dari lantai dan perapian batu-bata, lalu kembali kesana untuk berbaring istirahat. Bayangan di pintu masuk menuju dapur tampak bergerak ketika aku disini sendiri. Tentu ada hantu di rumah ini. Rumah rahasia ini. Seseorang harus melihatnya dan merekamnya. seseorang harus jadi penonton. inilah hantu-hantu yang di perlukan. Saat ini terpikir kisahku tentang "Gadis Kecil Penjual Korek Api"
Apa yang kau lakukan? apa yang kau lakukan jika kau punya suara? Apa yang kau lakukan setelah gagal? Aku tak tahu bagaimana rasanya memiliki suara atau tidur disini, di ranjang berselimutan rajutan putih. Aku tahu bagaimana rasanya menjadi normal, kukira. Saat-saat itu ketika kau hanya mengetahui seluruh dunia di luar sana meletus-letus dalam lapisan cahaya, bagai untaian tetes air membeku, menepuk perut mereka dan berkata, "Tuhanku, Berkahilah kami." Sementara kau disini, lengkap dengan kotak sarung tangan biru memasak, memiliki kontrak tak berbahaya, serta pembersih tangan anti bakteri. Telah kami ambil alih semua penerang dan korek api ketika kau check in, jadi kau tak punya pilihan untuk di terangi dengan nyala kecil, sepanjang malam hingga kau mati kedinginan.
Itulah sebab Rumah ini perlu hantu di pintu dapur, bergerak di atas lemari es, melewati sudut yang di sterilkan, disekitar tempat lemari terkunci berpintu formica gelap. Orang datang kesini pada waktu tak lazim. Ketika kau terisolasi disekeliling orang-orang dalam sebuah rumah aneh dan tak dikenal, penutup toilet dan selimut-selimut monoton. Ketika kau terisolasi disekeliling orang-orang, kau memiliki hantu-hantu yang membuatmu tetap ditemani.
Tiada yang menyalakan api kecil sebagaimana sang gadis kecil penjual korek api membeku mati. Mereka merangkai Puzzle lumba-lumba, lalu mengelilinginya, mengaguminya meski semenit, lantas menggantungnya di dinding seperti totem.
Bagaimana kau bisa bertahan dalam sebuah tempat yang tidak nyata.
Komentar
Posting Komentar