Pernah saat menjelang pagi, aku terjaga oleh kicau-kicau burung.
Tiba-tiba rasaku terhenyak,
saat sunyiku disergap keinginan menyusuri jalan gelap.
saat sunyiku disergap keinginan menyusuri jalan gelap.
Dingin tapi kering.
Bukit gersang namun maktub sebagai kerinduanku.
Apa yang kuidamkan ini. Aku tak
tahu.
Mungkin tempat yang kubayangkan itu, milikku,
membuatku betah didalamnya agar memelihara kesadaran.
membuatku betah didalamnya agar memelihara kesadaran.
Tapi, di bukit gelap itu,
akulah satu-satunya orang yang melewatinya.
akulah satu-satunya orang yang melewatinya.
Mungkin rasa sakit ini kesendirian.
Tak kudapati istilah sepadan untuk perasaan ini.
Aku tak tahu mengapa perasaan itu ada didiriku.
Tapi instingku mengingatkanku,
sungguh mungkin bagiku, jiwaku,
untuk menapaki ujung jalan yang retak.
untuk menapaki ujung jalan yang retak.
Tak dapat kukendalikan kekuatan tipis dari keliaranku ini.
Aku harus temukan cara untuk memetakannya.
Itulah alasanku menulis.
Harus kulakukan itu.
Karena ini lahar dalam darahku, energiku.
Dunia Rasa adalah perefleksian dari dunia tentang tulisan dan
bacaan.
Aku memakai kata “dunia rasa” karena saat menulis atau
membaca,
Otaklah yang bekerja namun dalam peng”edit”annya hatilah yang
berbicara.
Mantap kali mbak bro!
BalasHapusSiapapun orangnya yang masih sehat fitrahnya tidak akan suka kepada orang yang ingkar janji. Karenanya, dia akan dijauhi di tengah-tengah masyarakat dan tidak ada nilainya di mata mereka.
BalasHapusNamun anehnya ternyata masih banyak orang yang jika berjanji hanya sekedar igauan belaka. Dia tidak peduli dengan kehinaan yang disandangnya, karena orang yang punya mental suka dengan kerendahan tidak akan risih dengan kotoran yang menyelimuti dirinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا فَهُمْ لاَ يُؤْمِنُوْنَ. الَّذِيْنَ عَاهَدْتَ مِنْهُمْ ثُمَّ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَهُمْ فِي كُلِّ مَرَّةٍ وَهُمْ لاَ يَتَّقُوْنَ
“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang kafir, karena mereka itu tidak beriman. (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).” (Al-Anfal: 55-56)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ عِنْدَ إِسْتِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Bagi setiap pengkhianat (akan ditancapkan) bendera pada pantatnya di hari kiamat.” (HR. Muslim bab Tahrimul Ghadr no. 1738 dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)
Siapapun orangnya yang masih sehat fitrahnya tidak akan suka kepada orang yang ingkar janji. Karenanya, dia akan dijauhi di tengah-tengah masyarakat dan tidak ada nilainya di mata mereka.
BalasHapusNamun anehnya ternyata masih banyak orang yang jika berjanji hanya sekedar igauan belaka. Dia tidak peduli dengan kehinaan yang disandangnya, karena orang yang punya mental suka dengan kerendahan tidak akan risih dengan kotoran yang menyelimuti dirinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا فَهُمْ لاَ يُؤْمِنُوْنَ. الَّذِيْنَ عَاهَدْتَ مِنْهُمْ ثُمَّ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَهُمْ فِي كُلِّ مَرَّةٍ وَهُمْ لاَ يَتَّقُوْنَ
“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang kafir, karena mereka itu tidak beriman. (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).” (Al-Anfal: 55-56)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ عِنْدَ إِسْتِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Bagi setiap pengkhianat (akan ditancapkan) bendera pada pantatnya di hari kiamat.” (HR. Muslim bab Tahrimul Ghadr no. 1738 dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu)
bagus sekali kata katanya, dari buku rachel cori. saya juga sering kutip dari buku tsb slm kenal
BalasHapusTerimakasih,, benar saya suka banget semua tulisan Rachel Cori
Hapus