Hari saja belum separuh,
Tapi kenapa keegoisan dunia telah menyeluruh?
Isi kepalaku telah penuh,
Bahkan saat hari mulai menginjak separuh,
Kecurangan, keegoisan, dan
amarah telah menjadi satu dan menyeluruh,
Mungkin harus lebih banyak lagi peluh,
Tanpa ada keluh,
Berusaha menjadi jiwa yang utuh,
Aku telah mengirimkan sajak pada setiap yang butuh,
Namun kerap kali aku atau mereka telah menjadikannya musuh,
Belumlah dewasa aku ini dengan pakaianku yang lusuh,
Hanya wudhu dan butiran air mata di wajahku yang membasuh,
Dalam kebencianku pada keegoisan dunia inilah aku sempat terpengaruh,
Oleh pikiran yang menggemuruh,
Belumlah dewasa aku ini dengan pakaianku yang lusuh,
Hanya berharap kemurahan dari Tuhanlah dosaku akan luruh,
Segenap jiwaku telah diasuh,
Oleh orang tuaku yaitu alam dan rasa agar aku tak menjadi anak yang
rusuh,
Belumlah dewasa aku ini dengan pakaianku yang lusuh,
Dalam keheningan malam Ramdahan yang kesepuluh,
Ketika bedug adzan magrib bertabuh,
Panggilan sayup terdengar jauh,
Aku memohon pada Tuhan agar menjadikanku jiwa yang teduh.
ku tambahi satu kalimat lagi "jangan terima aku jika dalam takbirku masih membisikkan keinginanku…"
BalasHapus