Illahi
Rabbi,
Tertatih aku
mencintai-Mu,
Berdarah-darah
dalam mempercayai qadha-Mu,
Masih
sudikah aku dilihat oleh mata tajam-Mu?
Illahi
Rabbi,
Aku mengaku
telah berdosa pada-Mu,
Dengan
kesombongan bak Fir’aun di bumi-Mu,
Padahal emas
dan permata yang kupunya pun tak mampu membiayai aku kuliah untuk mendapat
ilmu.
Illahi
Rabbi,
Bunuhlah aku
dengan cinta Mu,
Remuk
redamkan hatiku dengan cemburu,
Kepada
hamba-hamba Mu yang lebih mencintai Mu daripada aku,
Dan tenggelamkan
aku dengan asma Mu.
Illahi
Rabbi,
Disaat yang
lain pergi meninggalkanku,
Kau tetap
disisiku.
Disaat yang
lain mencampakkanku,
Kau masih
disisku,
Bukankah itu
telah menjadi sebuah rindu nan menggebu?
Illahi
Rabbi,
Jangan
pernah tinggalkan aku,
Jadikan aku pelayan
setia untuk Mu,
Buatlah aku
mereguk cinta suci dari Mu,
Dan aku akan
tetap menjadi aku,
Dengan atau
tanpa kelebihanku,
Ku syukuri
sebagai nikmat Mu,
Dan aku akan
tetap menjadi Hamba Mu,
Dengan atau
tanpa kekasih saat ini disisiku.
Illahi
Rabbi,
Aku tak
mampu berharap selain kepada Engkau,
Maka
tataplah aku,
Yang hampir
sekarat karena ingin mencuri perhatian Mu,
Maka
tataplah aku,
Yang hatinya
telah kebas menahan setiap rasa sakit dari perlakuan makhluk Mu,
Illahi
Rabbi,
Jika boleh
kutukar,
Anggaplah
itu harga yang harus kubayar,
Untuk setiap
doa yang akan membuatku berpendar,
Dan kumohon
janganlah menghindar,
Karena Kau
lah satu tempatku bersandar.
saat hati, raga dan ruh menyatu serasalah berpisah
BalasHapusdan seakan berkuasalah aku pada diri
namun dengan itu aku mengerti...
jika Tuhan telah lekat di diri.....