Ketika penghujung musim datang,
Aku berencana pergi bertualang,,
Meninggalkan rumah pertanianku yang nyaman,
Menuju belahan dunia tanpa ujung dan terlihat enggan,
Dalam perjalanan ku, aku bertemu badai,
Ia katakan, aku hanya sebentar lagi sampai…
Aku kembali berjalan di jalan gelap berliku,
Dan kutemukan salju,
Turun senada dengan irama lullaby mencengangkan..
Anggun bagai helai bulu angsa namun membekukan,
Ia katakan aku akan menemuinya,
Terheran menatapnya kandas dan menghilang di jejak tanah putih yang merana.
Kulanjutkan perjalanan dalam diamku,
Hingga aku merasakan hawa hangat yang membuatku yakin kau memang
disana.
Semakin aku berjalan, semakin aku dekat denganmu,
Bukankah kau pantai yang tercantik yang pernah kulihat dan kucium
sebelumnya?
Hari itu pun kau memanjakanku,
Melembutkanku dengan pasirmu,
Kugenggam jarimu dan meremas nya menjadi butiran pasir merah jambu,
Dan mata ku selalu menatapmu.
Kemudian, Kau katakan aku adalah pria malang,
Kau kecup bibirku, dan apa yang terjadi?
Kau memintaku kembali,, dan pulang..
Kau bilang “pulanglah, kembalilah.. dan cintai aku seperti aku
mencintaimu.”
Komentar
Posting Komentar