Aku sempat bingung kisah apa yang
akan kutulis dan kubagikan pada kalian. Mungkin usiaku tak sepanjang musim
panen jagung, atau tak sebentar bagai pertumbuhan kecambah biji kedelai. Jadi
aku akan bertekad menulis. Setakmenarik apapun tulisanku.
Mungkin kisah kawanku, Dave, akan
membantu. Aku sempat bertemu dengannya di bawah lantai kelas internasional
dikampusku. Dan kisah kawanku Dave, akan kubagikan pada Poppy, karena dia
selalu heran tak mendapat email pribadi. Aku sendiri terlalu banyak mendapat
email, berisi tugas dan pekerjaan yang akan kulakukan selanjutnya. Ya, menulis
itu cinta pertamaku.
Aku menulis pada Poppy, bila
memberi salah satu email curhatan Poppy pada mama, maka aku harus siap
mendengar ejekan dan pukulan atas kemajuan pendidikanku yang selalu aku
syukuri.
Kukatakan padanya, kemarin aku
bertemu Dave, pria unik, yang jaketnya selalu berbau nikotin dengan campuran
parfum rempah yang membangkitkan sisi maskulinnya bagi hidung sensitifku. Dia
bilang nol dalam komunikasi verbal, yang tak lebih dari seorang pakar mesin,
tapi bagiku Dave adalah seorang imajiner (jika dia tahu). Kurasa inilah contoh
klasik dari keanehan penghuni Universitas Indonesia. Yang ditularkan dari
atmosfer semangat perjuangan para guru besar.
Dave bercerita tentang wanita,
kurasa dia termasuk jajaran pria rumah siput. Dia menjajaki jam-jam pulang
bersama. Namun tak satupun jam disadarinya tentang sosok tertentu. Kuputuskan
kami mengobrol dalam perjalanan pulang. Bercerita tentang ketololan dunia, dan
lebih tertarik dengan perkembangan alam serta lingkungan yang makin memburuk
akibat kinerja industry masa lampau. Kini, kami lah yang diberi tugas untuk
membersihkan sampah – sampah dari manusia berotak udang yang menghancurkan
lingkungan. Apa yang lebih kecil dari otak seekor udang?
Hingga sisi cerita itu bertema
tentang pandangan orang-orang terhadap kami, Dave membantuku menyebrang jalan, dan kulihat
beberapa pria menatap aneh pada Dave, aku hampir berteriak padanya,
“Sikapmu itu terlalu lelaki, kau
ingin membuat pria-pria itu menjadi lebih tolol?”
Dave terbahak dan berkata,”biasa
saja.”
Kurasa itulah pandanganku tentang
kawan baru bernama Dave. Tak ada yang lebih baik yang dilakukan seorang pria,
kecuali menunjukkan sisi maskulinnya di hadapan wanita. Kau tahu, pada dasarnya
pria lebih suka pasangan nya mampu menjaga diri, dan kusarankan padamu Poppy,
mulailah belajar dari email-email yang kau kirimkan padaku, sudah kubilang, kau
harus membuat buku baru dalam hidupmu.
Komentar
Posting Komentar