Seminggu yang lalu, sejak kembali dari Jogja, rasanya aneh. Seperti ada yang hilang namun mencemaskan karena terganti. Baru kali itulah aku bisa merasakan hawa jogja menjelang tengah malam, bersama para sahabat. Well, lelah memang menyapa. Tapi sepadan dengan apa yang kita masing-masing rasakan.
Di tengah kota ini, rasanya 24 jam tak akan cukup. Namun hal yang paling membuatku nyaman adalah saat menatap Candi Prambanan dari ketinggian di Ratu Boko. Gugusan candi dengan rumput yang bersatu, itu lebih mirip stonehenge di Wiltshire, Inggris.Bahkan Prambanan pun hanya berkawan dengan pasir, dimana saat hujan rasanya begitu ribut.
Rasanya tak ingin pergi, keceriaan dan kelelahan alami dari diri sendiri. Memang disaat terakhir aku harus menangis, namun kurasa itu tak sebanding dengan jumlah tertawaku.
Komentar
Posting Komentar