Move On!! Bergerak ... Go On!

Semangat baru, didapat dari buah pemikiran atas keadaan yang sudah luar biasa hancur. Kebencianmu terhadap satu orang yang ingin kau musnahkan dan kau lenyapkan dimuka bumi ini. Kesedihanmu akan keadaan sekitar yang jauh di luar dari harapan juga keinginanmu, meski kau tak bisa memilih kehidupan apa yang kau inginkan namun harus tetap kau jalani. Kemarahanmu pada hati-hati yang tak ingin mendengarmu. Kemurkaanmu pada jiwa-jiwa yang telah menuduhmu dan memberikan pertanyaan bertubi-tubi tanpa pernah sempat kau jawab. Dan beberapa ketakutanmu terhadap hal yang seharusnya bisa kau atasi dengan gerakan lebih gesit sedikit. Semua hal yang tertahan itu, adalah bom waktu. 

Suatu waktu, detik terhenti, nafas pun sesak, mata berair, dan jiwa menjadi layu. Bom waktu itu meledak dan meluluhlantakan semangatmu, tatapanmu akan hidup, dan segalanya. Hingga pelampiasan terakhirmu adalah menemukan seseorang yang mau mendengarmu, seakan dia juga dapat merasakan kegalauanmu, seakan dia yang paling setia, seakan dia yang paling tahu, seakan dialah yang dapat menyentuh hatimu, padahal jika kau tau, jika kau paham... dia adalah sebagian kecil dari benalu hidupmu yang tak mungkin bisa (seharusnya bisa) kau abaikan. Kenapa? Karena dia membuatmu menjadi bergantung padanya, bersandar padanya, dan seakan jiwamu bisa pulih karenanya. Coba kau pikir, bukankah itu suatu kebohongan besar? Kau terus berada dibawah ketiaknya, di bawah bayang-bayangnya, dan itu menyedihkan. Orang itu sejujurnya justru hanya empati, hanya merasa “wajib” mengasihani, hanya dapat “terkadang” merasa bosan dengan keluh kesahmu, hanya dapat berpikir bahwa dia adalah tempat sampahmu, hanya dapat berpikir bahwa ; mendengar keluhmu yang menyedihkan itu sejujurnya menambah rasa bete dan sedihnya, lalu kapan ada kabar gembira darimu??? Itu yang dia tunggu sesungguhnya.

Kali ini, coba biarkan hatimu hancur dulu, biarkan dinding-dinding ketergantungan itu luruh, relakan serpihan-serpihannya perih tertiup angin, rasa malu yang tertinggal jadikan pondasi bagimu untuk terus bangkit, perlahan namun pasti. Kau harus bergerak, move on! Bayangkan saja betapa membosankannya jadi dirimu, dalam sehari 24 jam dan 7 hari dalam seminggu kau hanya bersandar, meratap, bergantung, tak berpijak.. ketakutan, sendirian. Kau adalah zombie. Zombie yang menyedihkan. 

Maka, bergeraklah, teruslah mengayuh, teruslah mendaki.. jangan dengarkan masa lalu yang mengganggumu, jangan sekalipun berhenti karena rasa negatifmu, atau kau akan kembali terjatuh, dan tak bisa hidup lagi, bukankah kau makhluk yang justru akan terlihat lebih buruk karena berputus asa? Ayo bangkitlah...! tidak ada malu, tidak ada sakit, tidak ada takut, yang ada hanyalah kau harus bergerak dengan keyakinan mantap. 

Bayangkan, betapa sedihnya orang-orang yang menaruh harapan padamu, namun kau pupuskan harapan mereka hanya karena kau takut, kau malu, kau jatuh? Tidakkah kau merasa bersalah? Sekalipun mereka memperlakukanmu dengan salah, tapi pastikan bahwa kau akan tetap dapat berjalan dengan pikiran yang mantap. Ayo bangkitlah...! tidak ada malu, tidak ada sakit, tidak ada takut, yang ada hanyalah kau harus bergerak dengan keyakinan mantap.

Hidup adalah sebuah sepeda,
teruslah mengayuh jika kau tak ingin terjatuh,
hingga tiba waktunya bagimu untuk berhenti.

Komentar