Kau bukan satu-satunya.
Aku tahu apa yang kau bawa di belakang punggungmu.
Hanya saja, caramu itu terlalu tak biasa untukku.
Ada dua kesalahan yang kau lakukan dalam satu hari,
aku memaafkanmu, tapi tak pernah lupa.
Jangan bicara lagi, kau tahu kesalahan itu harusnya bisa kau hindari.
Jangan berkomentar lagi sayang, karena aku lelah hari ini.
Aku masih ingat betapa tidak menyenangkannya
Saat kau menyebut dia dalam dialogmu dan kalian saling berbagi sajak,
Aku masih ingat betapa malu dan sedihnya
Ketika aku hanya merasakan kegilaan malam itu sendiri sedangkan dirimu tidak,
Ada dua kesalahan yang kau lakukan dalam satu hari.
Kau bukan satu-satunya.
Aku tahu apa yang kau bawa di belakang punggungmu.
Hanya saja, caramu itu terlalu tak biasa untukku.
Memintaku untuk percaya, sejujurnya tanpa diminta aku sudah melakukannya.
Sejak pertama diwaktu bagaimana kita berjumpa.
Memintaku untuk mendengarkan mu, tanpa diminta aku memang seorang pendengar yang baik.
Sejak kau merasa gundah malam itu, aku selalu ada.
Rasanya ingin kembali untuk mempercayaimu lagi,
Tapi kau membuang kepercayaanku sayang, dan aku hanya punya satu.
Rasanya ingin kembali memelukmu lagi,
Dirimu yang dulu, meski kita sama-sama lugu.
Ada dua kesalahan yang kau lakukan dalam satu hari,
Tapi kau bilang bahwa itu karena aku,
Apa aku akan terus menjadi tempat sampah bagimu?
Apa aku sebuah pelarian?
Apa aku akan terus kau salahkan?
Kita terbiasa bersama, tapi jika terus begini kita tak akan bisa bersatu.
Sayang,
Kau bukan satu-satunya.
Aku tahu apa yang kau bawa di belakang punggungmu.
Hanya saja, caramu itu terlalu tak biasa untukku.
Aku tahu apa yang kau bawa di belakang punggungmu.
Hanya saja, caramu itu terlalu tak biasa untukku.
Ada dua kesalahan yang kau lakukan dalam satu hari,
aku memaafkanmu, tapi tak pernah lupa.
Jangan bicara lagi, kau tahu kesalahan itu harusnya bisa kau hindari.
Jangan berkomentar lagi sayang, karena aku lelah hari ini.
Aku masih ingat betapa tidak menyenangkannya
Saat kau menyebut dia dalam dialogmu dan kalian saling berbagi sajak,
Aku masih ingat betapa malu dan sedihnya
Ketika aku hanya merasakan kegilaan malam itu sendiri sedangkan dirimu tidak,
Ada dua kesalahan yang kau lakukan dalam satu hari.
Kau bukan satu-satunya.
Aku tahu apa yang kau bawa di belakang punggungmu.
Hanya saja, caramu itu terlalu tak biasa untukku.
Memintaku untuk percaya, sejujurnya tanpa diminta aku sudah melakukannya.
Sejak pertama diwaktu bagaimana kita berjumpa.
Memintaku untuk mendengarkan mu, tanpa diminta aku memang seorang pendengar yang baik.
Sejak kau merasa gundah malam itu, aku selalu ada.
Rasanya ingin kembali untuk mempercayaimu lagi,
Tapi kau membuang kepercayaanku sayang, dan aku hanya punya satu.
Rasanya ingin kembali memelukmu lagi,
Dirimu yang dulu, meski kita sama-sama lugu.
Ada dua kesalahan yang kau lakukan dalam satu hari,
Tapi kau bilang bahwa itu karena aku,
Apa aku akan terus menjadi tempat sampah bagimu?
Apa aku sebuah pelarian?
Apa aku akan terus kau salahkan?
Kita terbiasa bersama, tapi jika terus begini kita tak akan bisa bersatu.
Sayang,
Kau bukan satu-satunya.
Aku tahu apa yang kau bawa di belakang punggungmu.
Hanya saja, caramu itu terlalu tak biasa untukku.
Komentar
Posting Komentar