Senja,
Ah, inilah sore..
Dimana ia selalu berada,,
Tak pernah tidak setia,
Tak pernah pula lupa..
Senja,,
Semburat ringannya bagai ladang gandum setelah musim dingin,
Dengan mahkota dua awan keabuan mengantongi hujan,
Jemarinya berjalin berkelindaan,
Seperti putaran baling-baling jatuh,
Membawa angin yang keras dan basah,
Malam menjemputnya, dan gemuruh datang..
Senja,
Ia menggapai, ia berkelana,,
Dengan tangan mereka yang terbebas dari kedinginan,
Begitu membeku untuk disentuh,,
Senja,
Ah, kasihan,,
Dia bukan manusia atau tanaman,
Hanya kekuatan yang tak terakar ; Kesendirian.
Ah, inilah sore..
Dimana ia selalu berada,,
Tak pernah tidak setia,
Tak pernah pula lupa..
Senja,,
Semburat ringannya bagai ladang gandum setelah musim dingin,
Dengan mahkota dua awan keabuan mengantongi hujan,
Jemarinya berjalin berkelindaan,
Seperti putaran baling-baling jatuh,
Membawa angin yang keras dan basah,
Malam menjemputnya, dan gemuruh datang..
Senja,
Ia menggapai, ia berkelana,,
Dengan tangan mereka yang terbebas dari kedinginan,
Begitu membeku untuk disentuh,,
Senja,
Ah, kasihan,,
Dia bukan manusia atau tanaman,
Hanya kekuatan yang tak terakar ; Kesendirian.
Komentar
Posting Komentar