Caraku Berpikir Di Dapur Bersama Kopi Pagi

Matahari bergitu terik dan langit begitu biru ketika aku mencoba menyesuaikan cahaya melewati iris pupilku yang sensitif. Suara ayam berkokok dan berkotek kemudian perlahan memudar seiring berjalannya siang yang semakin terik. Tidakkah kau merasakan suhu bumi semakin panas? Dan kian hari, kian panas.
Aku tak akan berbicara tentang pemanasan gobal atau anomali cuaca antah berantah tak bertuan. Aku akan berbicara tentang sebuah cara. Cara untuk merasa. Membaginya dalam imajinasi tanpa kata. Ya, hanya kau saja yang merasakannya, tak perlu siapa pun untuk tahu. Karena ada banyak rasa penat disini, ada atmosfer menegangkan yang selalu siap memutuskan urat-urat saraf terkecil nan tipis pada organ-organ kapiler yang terjauh, dan ada banyak hal-hal kecil yang terlewat yang sebenarnya amat sangat indah dan lebih baik.

Sekarang, coba dengarkan aku. Ya, hanya aku, kau tak perlu mendengar suara lain selain aku. Pejamkan matamu, perlahan. Rasakan tubuh, mata, dan hatimu berlari ke satu tujuan. Kemana mereka pergi? Kulitmu? Mata hatimu? Panca inderamu selain mata? Atau ...pikiranmu? Rasakan mereka berlari cepat menuju titik itu. Biarkan mereka berkumpul membentuk simfoni reaksi.
Apa yang kau bayangkan melalui jendelamu yang satu-satunya terbuka saat ini? Luaskah? Sempitkah? Aku akan memberitahumu apa yang aku bayangkan, tetapi kau harus membuat panca indera mu siap. Saat ini dengarkan aku, kau harus membuat duniamu disana, alam mu yang merdeka, dimana udara mereka lebih segar dan langit yang lebih biru dengan guratan awan putih tanpa seseorang yang menyakitimu, hanya ada dirimu dan orang-orang yang mencintaimu. Setelah ini aku akan memberitahukan apa yang aku fikirkan.

Aku membayangkan keindahan hutan, kunikmati jalan setapak dengan tanah coklat basah dan lembab. Hutan hujan yang rimbun. Aku bisa mencium bau embun dan tanah lembab yang terkubur dedaunan, serta langkah sepatu sneaker ku. Suara burung-burung dan hewan-hewan dialam terbuka yang bersahutan. Aku berjalan hingga aku lelah dan tertidur, lalu terbangun mendapati diriku diatas kasur empuk penuh senyum boneka hello kitty dan teddy bear. Kiranya kurasa aku tetap tertidur sejak tadi. Apakah aku bermimpi di atas mimpi? Entahlah. Tetapi setidaknya lakukan apa yang membuatmu sedikit lebih baik, tapi jangan rusak gigimu dengan makanan tinggi gula. 

Silahkan kau berkreasi dengan apa yang ada di dalam genggamanmu saat ini. Percayalah, apa yang kau inginkan selalu bisa kau genggam meski tidak dengan tangan, tetapi kau dapat membentuknya sendiri di pikiranmu. Selalu ada beberapa cara melarikan diri sesaat dan sejenak dari hal-hal yang membuatmu muak. 


Antara dapur, kopi pagi ini , naskah berserakan,,
dan memulai hidup kembali sebagai pribadi yang sendiri.

Komentar